Ciawi, Bogor – Perpustakaan Proklamator Bung Hatta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Nasional RI yang bertugas menghimpun, mengelola, melestarikan, dan mendayagunakan koleksi perpustakaan tentang Proklamator Bung Hatta. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut, tentunya dibutuhkan sumber daya anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya, dimana proses pengelolaannya berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan serta Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional RI. Maka dari itu, Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan APBN di lingkungan Perpustakaan Nasional RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan APBN di lingkungan Perpustakaan Nasional RI.
Bimtek Pengelolaan APBN di lingkungan Perpustakaan Nasional RI diselenggarakan di Hotel Horison Ultima Bhuvana Ciawi, pada tanggal 18 – 20 Agustus 2022 dan diikuti kurang lebih 60 peserta dari berbagai macam pengelola APBN Unit Kerja serta Unit Pelaksana Teknis Mandiri termasuk perwakilan dari UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Perwakilan dari UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta adalah Hestianna, A.Md selaku Pranata Keuangan APBN Terampil yang juga menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran dan Anggie Setya Putri, A.Md selaku Pengelola Keuangan.
Bimtek hari pertama dibuka oleh Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional RI, Dr. Joko Santoso, M.Hum beserta jajarannya. Dalam sambutannya, beliau membahas tentang fungsi Perpustakaan Nasional RI serta keterkaitan dan pengimplikasiannya dalam keuangan. Demi tercapainya rencana strategis Perpustakaan Nasional RI yang merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dibuatlah tujuan, sasaran strategis dan sasaran program. Maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya anggaran yang baik dan mumpuni agar semuanya dapat berjalan dengan lancar. Setelah acara bimtek dibuka, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai materi pertama yaitu Implikasi Modul Komitmen di Aplikasi SAKTI terhadap Modul Pelaporan serta Evaluasi LK Semester 1 & Rekonsiliasi Semester II 2022 oleh Nur Abdul Haris, S.E, Kepala Seksi Bimbingan Akuntansi Regional dan BUN dari Direktorat APK DJPB Kementerian Keuangan RI. Evaluasi dan Rekonsiliasi ini dilakukan agar kualitas transaksi data meningkat sehingga hasil laporan keuangan menjadi lebih baik kedepannya. Hal ini diharapkan menjadi perhatian 15 Satker (Satuan Kerja) di lingkungan Perpustakaan Nasional RI karena kualitas ketidakakuratan data akan menyumbangkan data yang tidak valid sehingga berpengaruh pada laporan keuangan yang dibuat dimana laporan ini akan mengarah ke LKPP yang menjadi pertanggungjawaban Presiden ke DPR.
Bimtek hari kedua dibuka dengan pemaparan materi berikutnya yaitu Implementasi Marketplace Digital Payment (BRI) oleh Kepala Seksi MSKI KPPN Jakarta II yaitu Maman Suparman, S.E., M.Si. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa Digipay adalah platform/aplikasi belanja online yang dibuat demi terciptanya modernisasi pengelolaan keuangan negara. Digipay memiliki banyak kelebihan dibandingkan pembelanjaan barang secara konvensional, sehingga diharapkan setiap Satker di Perpustakaan Nasional akan dapat mengimplementasikan Digipay secepatnya demi terciptanya mindset, pola kerja, dan cara pembayaran yang mengikuti zaman semula konvensional menjadi digital. Setelah materi kedua selesai, dilanjutkan dengan materi ketiga yaitu Optimalisasi Kinerja Penyerapan Anggaran 2022 dipaparkan secara bersamaan oleh Kepala KPPN Jakarta II, Lasmaria Manurung, S.E. serta Pembina Teknis Perbendaharaan Negara (PTPN) KPPN Jakarta II, Benny Eko Supriyanto. Dalam paparannya, Lasmaria menekankan pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dalam sebuah instansi. Satker perlu memantau perkembangan capaian IKPA pada Aplikasi OMSPAN lalu mengidentifikasi indikator kinerja yang masih rendah, memperhatikan detil transaksi capain kinerja serta seoptimal mungkin menjaga capaian melalui perbaikan pada tata kelola pelaksanaan anggaran. Setelah itu, Benny memberikan materi mengenai Pengisian Capaian Output. Hal ini perlu diperhatikan mengingat persentase capaian output adalah persentase terbesar (25%) dalam penilaian IKPA, sehingga penyajian datanya harus akurat, valid, dan sesuai ketentuan agar tidak menjatuhkan nilai IKPA itu sendiri.
Bimtek ditutup pada hari ketiga oleh Bonar Sijabat, S.E, M.Si selaku Koordinator Substansi Keuangan Perpustakaan Nasional RI. Diharapkan setelah selesainya acara bimtek ini, dapat meningkatkan kualitas pengelolaan APBN di lingkungan Perpustakaan Nasional RI sehingga dengan memaksimalkan potensi yang ada dari pegawai yang mengikuti bimtek ini, kualitas transaksi data yang dimiliki pun akan meningkat sehingga penyajian Laporan Keuangan instansi menjadi lebih baik kedepannya.
Penulis : Anggie Setya Putri
Penyunting : Christyawan Ridanto Pitoyo
Fotografer : Anggie Setya Putri