Bukittinggi - Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 3 berbunyi “Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.” Hal ini menyiratkan posisi perpustakaan sebagai lembaga yang juga mengemban amanah untuk menopang upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Implementasi dari pasal di atas bisa dengan beragam cara. Salah satunya adalah dengan membuka pintu perpustakaan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat, untuk dijadikan wahana yang menunjang kegiatan terkait pendidikan dan pengembangan literasi. Sebagai salah satu lembaga perpustakaan yang eksis di Bukittinggi, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta terus berbenah untuk memenuhi harapan dari segenap pemustaka.
Ada yang istimewa di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada Sabtu (20/8). Duta Baca Indonesia Gol A Gong menyambangi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Gol A Gong berkunjung dalam rangka diskusi santai dengan segenap pegiat literasi yag ada di Kota Bukittinggi dan sekitarnya.
Kehadiran Gol A Gong ini merupakan bagian dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Bersama Gol A Gong, juga hadir Galuh Ibrahim. Pria ini adalah Koordinator pada Direktorat Jaringan dan Pembudayaan BPIP. Kegiatan diskusi berlangsung di Ruang Seminar Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Nur Karim menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Gol A Gong. “Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Pak Gol A Gong hadir di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Ini merupakan kehormatan bagi kami, untuk bisa memfasilitasi kegiatan yang melibatkan Duta Baca Indonesia,” ujar Nur Karim menyampaikan kata sambutan.
Sebelum diskusi dengan Gol A Gong, terdapat sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila oleh Galuh Ibrahim. Galuh memaparkan profil BPIP, untuk memperkenalkan lembaga yang telah diamanahi oleh Presiden untuk penguatan ideologi Pancasila tersebut. Sebagai sebuah badan, BPIP telah melakukan berbagai sepak terjang dalam rangka menjalankan tugasnya terkait pembinaan ideologi Pancasila. Salah satunya adalah menyiapkan bahan ajar Pendidikan Pancasila untuk siswa sekolah, yang mana harus berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
BPIP tidak pernah absen untuk menyosialisasikan 4 pilar kebangsaan, yang terdiri dari ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Seusai paparan BPIP, Gol A Gong melanjutkan kegiatan diskusi ini. Tanpa bantuan pelantang suara, beliau mengisi sesi diskusi dengan suara menggelegar. Gol A Gong begitu antusias untuk bercengkerama dengan segenap hadirin. Pria asal Banten tersebut memaparkan materi soal dunia literasi yang dikaitkan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila. Salah satunya adalah tujuh pilar yang dilakukannya di Rumah Dunia, sebuah komunitas dan wahana untuk mengembangkan dunia literasi yang telah digawanginya.
Diskusi semakin menarik tatkala sejumlah aktivis literasi bertanya langsung dengan sang Duta Baca. Dengan senang hati, Gol A Gong membagi cerita dan pengalamannya, khususnya tatkala dirinya masih aktif sebagai Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Sebagai tuan rumah, Nur Karim mengikuti jalannya diskusi dengan didampingi Kasubbag Tata Usaha Fajri Oktaria, Koordinator dan Subkoordinator Kelompok Substansi, Pustakawan, dan panitia kegiatan diskusi. Peserta yang hadir adalah pegiat di taman bacaan masyarakat, komunitas-komunitas literasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan akademisi.
Dari kegiatan diskusi ini, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah berupaya untuk menyediakan ruang bagi masyarakat umum. Ruang ini bersifat inklusif, dan ditujukan untuk aktivitas-aktivitas penguatan literasi di kalangan akar rumput.
Penulis : Johar Dwiaji Putra
Penyunting : Christyawan Ridanto Pitoyo
Fotografer : Nadila Puspita